Dinkes Surabaya Berupaya Putus Transmisi Polio, Ini Langkah yang Diambil

oleh -163 Dilihat
oleh
Ketua TP PKK Kota Surabaya, Rini Indriyani turut terlibat dengan meninjau beberapa lokasi pelaksanaan imunisasi polio

SURABAYA, PETISI.CO – Pada hari Senin (19/2/2023), Dinas Kesehatan (Dinkes) Surabaya menggelar Sub Pekan Imunisasi Nasional (PIN) Polio sebagai bagian dari upaya pencegahan dan pemutusan transmisi Klaster Luar Biasa (KLB) Polio Virus Derived Poliovirus (VDPV2). Dalam pelaksanaannya, Dinkes bersama Ketua Tim Penggerak (TP) PKK Kota Surabaya, Rini Indriyani, mengawal program imunisasi polio ini yang diselenggarakan di 31 Kecamatan.

Sub PIN Polio kali ini merupakan putaran kedua, dilaksanakan mulai hari ini hingga 25 Februari 2024. Langkah ini dilakukan sebagai kelanjutan dari program imunisasi Polio yang digelar pada putaran pertama, 15-21 Januari 2024.

Sasaran program ini adalah anak usia 0-8 tahun kurang satu hari di Kota Surabaya. Kepala Dinkes Surabaya, Nanik Sukristina mengungkapkan bahwa Sub PIN Polio putaran kedua ini menjadi langkah strategis dalam mempercepat pemutusan transmisi KLB Polio VDPV2. Sasaran imunisasi mencapai 329.616 anak usia 0-8 tahun kurang satu hari.

“Upaya pemutusan transmisi Polio menjadi prioritas kami. Dengan melibatkan berbagai pihak dan memaksimalkan cakupan imunisasi, kami berharap dapat mencapai tujuan tersebut,” ungkap Nanik.

Dalam rangka pemantauan langsung pelaksanaan imunisasi, Ketua TP PKK Kota Surabaya, Rini Indriyani turut terlibat dengan meninjau beberapa lokasi pelaksanaan imunisasi polio. Salah satu kunjungannya dilakukan di Posyandu Rosella di Balai RW 10, Kelurahan Ploso Timur, Kecamatan Tambaksari.

Dia menggarisbawahi pentingnya partisipasi aktif masyarakat dan dukungan orang tua dalam menjalankan imunisasi bagi anak-anak mereka.

“Kami berharap semua anak-anak di Kota Surabaya wajib untuk mengikuti imunisasi Polio. Kita melihat efeknya apabila terkena Polio, bisa menyebabkan lumpuh seumur hidupnya,” ungkap Rini Indriyani.

Ia juga menekankan bahwa imunisasi Polio adalah langkah aman dan efektif untuk mencegah kelumpuhan akibat penyakit ini.

Tak hanya itu, upaya pemutusan transmisi Polio ini melibatkan berbagai pihak termasuk petugas puskesmas, kader PKK, guru sekolah, dan mahasiswa yang terlibat aktif dalam pelaksanaan imunisasi.

Diharapkan sinergi dan kolaborasi antarstakeholder ini dapat menghasilkan capaian yang maksimal dalam melindungi anak-anak Kota Surabaya dari ancaman penyakit Polio. (dvd)

No More Posts Available.

No more pages to load.