KEDIRI, PETISI.CO – Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Kediri adakan lomba Kecamatan/Desa Ramah Lingkungan Tahun 2023 sebagai upaya meningkatkan kebersihan, pemanfaatan sampah, serta memberikan motivasi agar terwujud kecamatan/desa yang berinovasi budaya ramah lingkungan.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Kediri, Putut Agung Subekti, S.E M.M dikonfirmasi mengatakan bahwa pelaksanaan penilaian ini dimulai sejak tanggal 14 sampai 20 Maret 2023 dengan 4 kriteria penilaian yakni, kebersihan, sanitasi, ruang terbuka hijau kantor (RTH), dan inovasi budaya ramah lingkungan.
“Kriteria penilaian yakni kebersihan yang meliputi, kebersihan secara umum, tempat sampah dan pengelolaan sampah, juga sanitasi yang mana drainase berfungsi baik, utamanya bak kamar mandi bebas dari jentik,” tutur Putut Kepala DLH Kabupaten Kediri, Senin (20/3/2023).
Selain itu, kata Putut, panggilan akrab Kepala DLH Kabupaten Kediri mengenai ruang terbuka hijau (RTH) juga masuk penilaian dari tim dinasnya, agar terjaga keindahan kantor juga memperhatikan taman agar tetap terjaga dengan baik.
Putut menambahkan, perlunya inovasi budaya yang ramah lingkungan, seperti penggunaan bahan dari lingkungan tanpa adanya zat kimia yang dihasilkan, sehingga akan menciptakan bentuk lingkungan yang alami.
Terlebih, dengan pemanfaatan biopori, (resapan air) agar terjaga dari banjir, mengurangi sampah organik menyuburkan tanah dan bisa mempengaruhi jumlah air tanah, juga pemanfaatan hidroponik, tanaman dengan media air juga adanya tanaman toga agar supaya bermanfaat sebagai tanaman obat keluarga yang setiap saat bermanfaat bagi yang membutuhkan.
Sementara, ketua tim penilai Ach. Saifudin dari bidang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup DLH Kabupaten Kediri mengatakan kalau dimulainya penilaian sudah dari tanggal 14 Maret 2023 sampai tanggal 20 Maret 2023, yang diikuti 26 kecamatan dan tiap kecamatan diwakili 1 desa.
Saat tim berada di Desa Kranggan Gurah, ditemui media petisi.co, Widarti, Kepala Desa mengatakan, bahwa tim penilai tidak memberitahu kalau akan ada lomba desa ramah lingkungan.
“Ya tahu-tahu pihak kecamatan memberi tahu kalau desanya akan didatangi tim penilai dari DLH, jadi ya tidak ada persiapan,” tandasnya. (bam)
