DHARMASRAYA, PETISI.CO – Saat terjun ke halaman Polres sambil mengangkat telepon seluler, AKBP Rudi Yulianto menatap puing-puing bangunan kantornya yang sudah luluh lantak di bagian atapnya.
Berbagai perasaan berkecamuk di benak Kapolres Dhamasraya yang belum genap setahun memimpin Korp Bhayangkara Tanah Mekar ini. Mengapa kantor megah yang tak berdosa itu pula yang diusik porak-porandakan oleh mereka yang tidak bertanggungjawab?
Padahal di kantor itu sehari-harinya dimanfaatkan untuk melayani masyarakat.
Orang kehilangan harta benda datang ke kantor itu, orang terlantar juga dibawa ke kantor itu. Bahkan korban pelecehan dan pembunuhan di kantor itu pula laporannya dilayani.
Kini, kantor yang tegak berwibawa itu telah hangus. Meski tak berbicara, namun begitu terasa bagi Rudi Yulianto yang merasa sudah sangat menyatu dengan ruang kerjanya itu.
Sepanjang kantor itu, paling tidak sudah tujuh Kapolres berkantor. Dimulai dari AKBP Arum Priono, AKBP Indra Jaya, AKBP Khairul Azis, AKBP Bambang Pristiwanto, AKBP Bondan Wicaksono, AKBP Lalu Iwan Mahardan dan terakhir AKBP Rudi Yulianto.
Telah banyak kenangan pula bagi mereka sepanjang bertugas menjadi orang pertama di Mapolres Dharmasraya.
Kini, kenangan itu tinggal puing-puing belaka, seperti sisa-sisa bangunan yang tak mampu berbicara. Apa mau dikata, semuanya sudah terjadi.
Serangan diduga teroris itu begitu cepat melahap markas tak berdosa dan semoga segera terungkap orang berada di balik layar atas peristiwa ini.(gus)
