Gubernur Khofifah Minta Penerapan Budaya K3 Dilakukan Pada Perusahaan Skala Kecil/Menengah

oleh -70 Dilihat
oleh
Gubernur Khofifah diwawancarai wartawan usai peringatan Bulan K3 Tahun 2020

SURABAYA, PETISI.CO – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa meminta penerapan budaya Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) tidak hanya untuk perusahaan skala besar. Penerapan K3 juga harus dilakukan pada perusahaan skala menengah dan kecil.

“Perlu ditingkatkan kesadaran terhadap budaya K3. Baik untuk perusahaan skala besar, kecil dan menengah untuk berusaha menihilkan kecelakaan kerja serta sesuatu yang tak sehat akibat kerja,” katanya di sela menjadi inspektur apel dalam rangka Peringatan Bulan K3 Tahun 2020 di Kawasan Industri PT SIER Surabaya, Senin (13/1/2020).

Menurutnya, penerapan K3 bukan hanya kepentingan pemerintah atau pengusaha, tetapi juga pekerja dan masyarakat pada umumnya sampai pada perorangan. Karena itu, pihaknya mengajak pekerja meningkatkan kesadaran penerapan budaya  di perusahaan tempatnya bekerja.

“Tak itu saja, pelaku usaha mandiri pun perlu menerapkan K3 untuk pencegahan terjadinya kecelakaan kerja, termasuk kecelakaan lalu lintas pada waktu berangkat dan pulang kerja, maupun penyakit akibat kerja,” ujar mantan Menteri Sosial ini.

Pada rangkaian pelaksanaan apel peringatan Bulan KE Tahun 2020 ini, dilakukan penyerahan penghargaan tahun 2020 tingkat provinsi sebagai salah satu upaya dari Pemprov Jatim untuk memberikan apresiasi dan memotivasi perusahaan yang telah menerapkan K3.

Selain itu, penghargaan sebagai pembina K3 diberikan kepada bupati/wali kota dengan perusahaan penerima penghargaan terbanyak periode 2019. Di tingkat nasional, Jatim sampai dengan tahun 2019 masih tercatat sebagai pembina terbaik K3 dengan harapan untuk tahun ini dan selanjutnya masih tetap menduduki pembina terbaik tingkat nasional.

Secara keseluruhan, penghargaan K3 yang diberikan oleh Gubernur Jatim sebanyak 556 penghargaan dengan rincian 329 perusahaan zero accident award (kecelakaan nihil), 181 perusahaan sistem manajemen K3 (SMK3) dan 37 perusahaan program pencegahan dan penanggulangan HIV/AIDS (P2HIV-AIDS).

Di tempat sama, Plt Dirjen Pembinaan Pengawasan Ketenagakerjaan (Binwasnaker) dan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3), Iswandi Hari, menyampaikan agar menjadikan K3 sebagai budaya. Program K3 Jangan dijadikan beban, tapi justru jadikan budaya. “Dengan K3 maka akan meningkatkan kreativitas pekerja semua,” ucapnya.

Turut hadir pada apel tersebut Kapolda Jatim Irjen Pol Luki Hermawan, Pangdam V/Brawijaya Mayjen TNI R Wisnoe Prasetja Boedi, Kapolrestabes Surabaya Kombes Pol Sandi Nugroho, Komisaris PT SIER Didik Prasetiyono, beberapa kepala daerah penerima penghargaan pembina terbaik K3, sejumlah kepala OPD Pemprov Jatim dan ratusan peserta apel. (bm)

No More Posts Available.

No more pages to load.