Gubernur Khofifah Siap Jadi Orang Pertama Divaksin Covid-19 di Jatim

oleh -126 Dilihat
oleh
Gubernur Khofifah sambutan di acara dialog tentang Jatim Bangkit dari Covid-19 di Grahadi.

SURABAYA, PETISI.CO – Gubernur Jawa Timur (Jatim), Khofifah Indar Parawansa menyatakan siap menjadi orang pertama di provinsi yang disuntik vaksin Covid-19, setelah Presiden RI Joko Widodo yang akan menjadi orang pertama di Indonesia melakukan vaksin Covid-19.

“Bapak presiden menjadi orang pertama yang divaksin. Kalau di tingkat nasional adalah presiden, maka di tingkat provinsi gubernur. Saya siap menjadi orang pertama di vaksin untuk Jatim,” kata Khofifah pada acara dialog tentang Jatim Bangkit dari Covid-19 di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Sabtu (26/12/2020).

Menurutnya, pemprov Jatim mendapat jatah vaksin sebanyak 317.000. Vaksin ini harus menjadi bagian dari komitmen kita bersama untuk menangani penyebaran Covid-19.

“Di Jatim, kita sudah sangat siap. Pihaknya selesai menyiapkan vaksinator tujuh angkatan,” ujarnya.

Total sebanyak 2.404 vaksinator yang sudah disiapkan. Tiap Kabupaten/Kota ada dua problema. Saat ini, kalau dilihat Cold Storage, Jatim sudah punya 1.860.

“Saya minta Dinas Kesehatan (Dinkes) ngecek lagi. Ini jangan-jangan ada Cold Storage yang mungkin berkarat, listriknya tidak normal dan gensetnya tidak tersupport. Saya ingin semua dilakukan verifikasi,” paparnya.

Selain itu yang tidak kalah pentingnya, lanjut Khofifah, yaitu vaksin carier. Jadi, yang pembawa vaksin ini juga alatnya dicek ulang. Catatan yang masuk di kab/kota ada 8.601 vaksin carier.

“Tapi, jangan sekedar angka. Jadi, kalau ada 8.601 vaksin carier, cek kondisinya itu kondisinya masih standart atau ada yang harus diperbarui. Karena, ini akan sangat banyak terkait pada keamanan vaksin dan sampai pada standart yang harus terjaga,” jelasnya.

Selain itu, tambahnya, pemprov Jatim juga punya rapid antigen yang cukup hari ini. Warga yang pergi ke Bali, terhitung tanggal 21 Desember diberikan khusus kepada sopir bus, truk dan kernetnya secara gratis. “Kalau penumpang mandiri,” sergahnya.

Rapid test ini, kata Khofifah, juga dikirim ke kab/kota yang ada destinasi wisatanya, penginapan atau perhotelan. Pihaknya ingin memastikan bahwa semua yang ke hotel membawa surat keterangan rapid.

“Kalau tidak, maka pemkab/kota akan menyiapkan tim rapid test yang mudah diakses. Pola-pola seperti ini tentu kita ikhtiarkan. Tapi, kembali-kembali pada kedisiplinan kita dalam menerapkan protokol kesehatan,” ungkapnya. (bm)

No More Posts Available.

No more pages to load.