Hadiri Groundbreaking Pembangunan JLS Tulungagung, Bupati Maryoto Sampaikan Hal dan Harapan

oleh -229 Dilihat
oleh
Bupati Maryoto hadiri groundbreaking pembangunan JLS Tulungagung

TULUNGAGUNG, PETISI.CO – Bupati Tulungagung Maryoto Birowo menghadiri acara groundbreaking pembangunan Jalur Lintas Selatan (JLS) atau Pansela sejauh 14 KM yaitu dari Pantai Sine menuju Pantai Molang, Kecamatan Pucanglaban Kabupaten Tulungagung, Kamis (19/05/2022).

Dalam acara groundbreaking pembangunan Pansela/JLS Lot 6A dan 6B ruas pantai Sine – Molang dihadiri oleh Direktur Pembangunan Jalan Direktorat Jenderal Bina Pekerjaan Umum dan Kementerian Marga Perumahan Rakyat Satrio Sugeng Prayitno, Kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional Jawa Timur – Bali, Forkopimda Tulungagung, ADM Perhutani KPH Blitar, Kepala Perangkat Daerah lingkup Pemkab Tulungagung, Forkopimca Pucanglaban, Kepala Desa se Kecamatan Pucanglaban dan perwakilan masyarakat setempat.

Bupati Tulungagung menyampaikan, secara geografis Provinsi Jawa Timur terbagi menjadi 3 (Tiga) kawasan yaitu kawasan Utara, Tengah dan Selatan. Penyediaan infrastruktur antar kawasan tersebut masih terjadi ketimpangan.

Untuk kawasan utara sudah ada Pantura, Bandara Juanda, Pelabuhan Tanjung Perak, Double Track rel Kereta Api, kawasan Tengah sudah dibangun tol Trans Jawa. Sedangkan untuk yang di Kawasan Selatan masih mulai dibangun Pansela.

“Tentu saja kesenjangan penyediaan infrastruktur ini dapat menyebabkan kesenjangan pertumbuhan di semua sektor,” ujar Bupati Maryoto dalam sambutannya.

Maka, lanjutnya, dengan diterbitkannya Perpres 80 Tahun 2019 tentang Percepatan Pembangunan Ekonomi di Kawasan Gerbangkertosusila, Kawasan Bromo – Tengger – Semeru, serta Kawasan Selingkar Wilis dan Lintas Selatan, masyarakat di kawasan Selatan berharap akan dapat mengurangi kesenjangan penyediaan infrastruktur di Jawa Timur serta akan dapat mengejar ketertinggalan pertumbuhan Kawasan selatan terhadap Kawasan tengah dan utara.

“Dalam Perpres 80 Tahun 2019 tersebut ada beberapa program superprioritas yang telah dilaksanakan yaitu: Pembangunan Bandara Doho Kediri, Pembangunan jalan tol Tulungagung – Kediri dan Pembangunan Pansela/JLS,” imbuhnya.

Selain itu, menurut Bupati Maryoto, masih ada program lain yang hingga saat ini belum terealisasi yakni Pengembangan Kawasan Selingkar Wilis yang meliputi Pengembangan Infrastruktur dan Pengembangan Pariwisata.

Pengembangan Kawasan Selingkar Wilis, masih kata Bupati Maryoto, merupakan program yang sangat diharapkan masyarakat. Dikarenakan program itu tidak hanya berdampak pada Kabupaten Tulungagung saja, tetapi juga pada Kabupaten-Kabupaten sekitar di kawasan Gunung Wilis seperti Kabupaten Trenggalek, Ponorogo, Madiun, Nganjuk dan Kediri atau yang sering disebut dengan istilah Tunggal Rogo Mandiri.

Ditambahkannya, dengan dibukanya pembangunan Pansela/JLS di Kabupaten Tulungagung diawali pada tahun 2015 yang dimulai pada ruas Besuki kawasan selatan Tulungagung yakni Pantai Gemah.

“Dampak adanya infrastruktur ini sangat luar biasa, Pantai Gemah yang sebelum tahun 2015 merupakan pantai yang tidak berpengunjung, namun saat ini, pada musim liburan kunjungan wisata di pantai ini bisa mencapai ribuan wisatawan sehingga dapat membangkitkan perekonomian di kawasan tersebut,” tambahnya.

Melihat kondisi itu, maka Pemkab Tulungagung berharap pembangunan Pansela/JLS dapat terus dilanjutkan, tidak hanya di Kabupaten Tulungagung tetapi juga di kabupaten-kabupaten lainnnya. Sehingga akan mendorong munculnya kawasan yang menjadi magnet pertumbuhan ekonomi baru di sisi selatan, yang dapat mengurangi ketimpangan pertumbuhan ekonomi di Propinsi Jawa Timur.

“Untuk itu saya sampaikan penghargaan, apresiasi dan ucapan terima kasih yang mendalam kepada Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, karena melalui dana APBN/LOAN pembangunan Pansela/JLS di Kabupaten Tulungagung sudah hampir terselesaikan secara keseluruhan,” ungkap Maryoto.

Adapun Pembangunan Pansela/JLS di Kabupaten yang dimaksud antara lain sebagai berikut, pada tahun 2015 pembangunan ruas Besuki sepanjang + 4 km dilanjutkan pada tahun 2017 sepanjang ± 4 km.

Pada tahun 2019 pembangunan Lot 6 ruas Klatak – Bts. Brumbun Kabupaten Trenggalek dan Ruas Besole sepanjang ± 10 km.

Pada tahun 2021 pembangunan ruas Brumbun – Sine sepanjang ± 4 km. Pada tahun 2022 ini dilanjutkan pada Lot 6A dan 6B pada Ruas Pantai Sine – Molang sepanjang ± 14,1 km.

“Dari keseluruhan panjang pansela/JLS di Kabupaten Tulungagung adalah ± 51,2 km, sudah/akan terbangun sepanjang ± 37,35 km dan masih ada kekurangan ± 13,85 km yakni ruas Brumbun – Pantai Sine,” jelasnya.

Sebagai Kepala Daerah, Maryoto berharap untuk Tahun 2023 mendatang pembangunan pansela/JLS di Kabupaten Tulungagung segera terselesaikan.

“Pada siang yang berbahagia ini dengan memohon Rahmat Allah SWT maka pembangunan pansela/JLS Lot 6A dan 6B ruas pantai Sine – Molang dapat segera dimulai dan dilaksanakan, semoga berjalan lancar sesuai yang direncanakan,” tutupnya. (par)

No More Posts Available.

No more pages to load.