Jatim Butuh Tambah Kuota Pupuk Bersubsidi

oleh -142 Dilihat
oleh
Gubernur Khofifah terlihat dialog serius dengan Dwi Satrio Annurogo

GRESIK, PETISI.CO – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengunjungi PT Petrokimia Gresik, Kamis (17/9/2020). Kunjungan ini didasari kelangkaan pupuk di berbagai kabupaten di Jatim.

Pada kunjungan ke salah satu BUMN , yang bergerak di bidang pupuk buatan ini, Gubernur Khofifah ingin cek stok kecukupan pupuk di Petro Kimia yang disediakan untuk petani di Jatim.

“Kami mengharapkan mendapat solusi atas permasalahan pupuk yang dikeluhkan para petani Jatim,” kata gubernur Khofifah kepada wartawan usai mengunjungi gudang pupuk di PT Petrokimia Gresik.

Secara umum, menurutnya, stok pupuk di Jatim aman. Namun, tetap butuh tambahan kuota pupuk bersubsidi.

“Kita mencoba mencari solusi apa yang saya dengar, apa yang saya lihat di lapangan terkait pemenuhan kebutuhan pupuk jelang musim tanam Oktober bulan depan,” ujarnya.

Khofifah mengaku sebelumnya telah melakukan koordinasi dengan pihak-pihak terkait untuk bisa mendapatkan solusi dari permasalahan yang dihadapi petani. Diantaranya dengan Irjend Kementan, Gapoktan dan PLMDH atau Perhimpunan Lembaga Masyarakat Desa Hutan.

“Sebetulnya Minggu yang lalu kami sudah koordinasi dengan pak Dirut dan seluruh jajaran direksi PT Petrokimia Gresik. Kemudian kita juga koordinasi dengn Irjen Kementan, saya juga melakukan koordinasi dengan Gapoktan dan PLMDH,” ungkapnya.

Dijelaskan, salah satu permasalahan yang dihadapi para petani adalah kekurangan suplai pupuk, ketidaksesuaian antara kebutuhan pupuk mereka dengan suplai pupuk yang diterima. Karena itu, dia meminta ada sinkronisasi antara kebutuhan petani dan suplai pupuk sesuai e-RDKK.

Karenanya, pihaknya mengharapkan PT Petrokimia membantu proses sinkronisasi dengan Himbara, Pemkab dan Kementan dari kebutuhan para petani. Apakah sudah sesuai dengan kebutuhan riil para petani di lapangan.

“Ini sebenarnya bukan tugas PT Petro Kimia. Tetapi sebagai BUMN yang memproduksi pupuk, sinkronisasi data dan peta tentu ter-update. Perlunya sinkronisasi diantara kebutuhan para petani ini harus sesuai dengan apa yang disuplai oleh pabrik pupuk,” tuturnya.

Dikatakan, ketika mekanisme sudah sesuai, maka seyogyanya distribusi pupuk tersalurkan dengan baik dan sesuai kebutuhan. Sementara itu, alokasi pupuk subsidi oleh pemerintah di tetapkan berdasarkan usulan RDKK (Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok) yang disusun oleh kelompok tani didampingi petugas PPL (penyuluh pertanian lapangan) di lokasi masing-masing.

Sedangkan CPCL adalah petani/kelompok tani yang akan menerima bantuan sarana produksi sesuai dengan luas lahan yang diusahakan dalam kelompok hamparan di lokasi yang telah ditetapkan oleh Dinas Pertanian Kabupaten/Kota dan Dinas Pertanian Provinsi sesuai pedoman yang ada.

“Selagi CPCL ada, masuk e-RDKK, harusnya distribusi pupuk itu mestinya bisa lebih fokus. Mekanisme ini lah yang harus terus kita cari titik temunya jangan sampai pada saat musim tanam kemudian mereka kekurangan suplai pupuk,” jelanya.

Ketahanan pangan di Jatim, lanjutnya, harus dipastikan aman dan terjaga. Karena selain untuk kebutuhan pangan Jatim sendiri, pihaknya sering mengatakan Jatim menjadi penopang logistik bagi 16 provinsi lain di Indonesia Timur.

“Karena sekarang PR kita di tengah pandemi Covid-19 ini harus bisa dipastikan bahwa ketahanan pangan itu bisa kita jaga dan  kita pastikan aman,” tukasnya.

Pada kesempatan yang sama Gubernur Khofifah melakukan penanaman pohon beringin putih atau nama latinnya  ficus benjamina di halaman PT Petrokimia Gresik. Selanjutnya, Khofifah bersama rombongan ditemani Dirut PT Petrokimia Gresik, Dwi Satrio Annurogo melakukan peninjauan ke gudang pupuk di PT Petrokimia Gresik.(bm)

No More Posts Available.

No more pages to load.