JEMBER, PETISI.CO – Pengurangan pupuk bersubsidi oleh pemerintah pusat hingga mencapai 50% jajaran pemerintah di kabupaten Jember mulai Bupati, Camat, Kades bergerak cepat dengan lakukan sosialisasi kepada para petani.
Seperti yang dilakukan Kades Desa Nogosari, Esa Husada, dirinya langsung melakukan sosialisasi dengan melibatkan kelompok tani, gabungan kelompok tani dan petani yang ada di Desa Nogosari.
“Di kantor Desa Nogosari, kades muda tersebut mengatakan, kebijakan pengurangan pupuk bersubsidi ini kebijakan dari pemerintah pusat,” ujarnya Jum’at (13/1/2024).
Kami berharap untuk menanggulangi kekurangan pupuk bersubsidi pihak petani menggunakan pupuk kandang sebagai salah satu solusinya, tuturnya di hadapan para petani.
Lanjut Esa sapaan akrab Kades Nogosari, perlu diketahui kami bersama kelompok tani sebenarnya sudah mengajukan kuota pupuk yang cukup untuk kebutuhan pupuk bagi petani yang ada di Desa Nogosari.
“Namun usulan kami tersebut tidak disetujui oleh pemerintah pusat,” paparnya.
Sedangkan di tempat yang sama puluhan petani yang ikut dalam acara sosialisasi tersebut mengeluhkan atas kebijakan pemerintah terkait pengurangan pupuk bersubsidi hingga 50%.
“Piye karepe pemerintah Iki kok pupuk di kurangi terus, opo gak ole tani ta (gimana maksud pemerintah ini, kok pupuk di kurangi terus apa gak boleh bertani ta) gumam para petani dalam bahasa Jawa.
Dari informasi yang di himpun atas kebijakan pengurangan pupuk bersubsidi tersebut hampir di keluhkan oleh semua petani yang ada di kabupaten Jember.
Bahkan beberapa organisasi kemasyarakatan yang ada di kabupaten Jember menyebutkan pengurangan pupuk bersubsidi ini dengan sebutan “kado pahit buat petani di tahun 2024”
Sementara itu guna mencari informasi seputar penguramgan pupuk bersubsidi di kabupaten Jember media ini menghubungi kepala dinas pertanian kabupaten Jember Iman Sudarmaji, Sabtu (13/1/2024) lewat sambungan telpon.
Sayangnya sampai berita ini diturunkan yang bersangkutan belum bersedia memberikan keterangan. (git)
