BATU, PETISI.CO – Rapat Koordinasi TPID (Tim Pengendalian Inflasi Daerah) Kota Batu, Selasa (20/10/2020), di Hotel El Wijaya Kartika Kota Batu. Pembahasanya terkait strategi pengendalian harga dan pemulihan ekonomi di Kota Batu pada masa Pandemi Covid-19.
Tujuan rapat koordinasi (Rakor) ini sebagai bahan evaluasi atas perkembangan harga dan upaya pengendaliannya serta mendiskusikan langkah-langkah pemulihan perekonomian di Kota Batu dan memperkuat dukungan serta sinergi seluruh pihak guna menunjang ekonomi selama pandemi.
Wali Kota Batu, Dra. Hj. Dewanti Rumpoko MSi sebelum membuka rakor ini memberikan laporan terkini perkembangan ketersediaan pangan di Kota Batu.
“Situasi angka kebutuhan ketersedian kota Batu aman, dari 12 komoditas kebutuhan pangan ketersediaannya mengalami surplus pada September, namun beberapa komunitas mengalami ketidakstabilan harga selama pandemi karena ada import di daerah lain, selain itu juga dikarenakan tidak terjadinya kenaikan permintaan yang signifikan di masa Pandemi,” terangnya.
Adapun rincian komoditas pangan yang mengalami surplus antara lain beras 1.662 ton, cabe rawit 38 ton, 3 jagung 77 ton, daging sapi 110 ton, daging ayam 182 ton, telur ayam 160 ton, bawang merah 6,7 ton, bawang putih 6,3 ton, kacang kedelai 222 ton, gula 114 ton, minyak goreng 170 ton.
“Diprediksi mulai bulan Oktober, November, dan Desember ketersediaan bahan pangan Kota Batu tetap aman. Dengan ketersediaan yang aman hingga akhir tahun, jadi warga Kota Batu tidak perlu panik,” imbuh Dewanti.
Narasumber pada koordinasi ini yaitu Kepala Perwakilan Bank Indonesia Malang, Azka Subhan A. Kepala BPS (Badan Pusat Statistik) Kota Batu, Parjan.
Sedangkan pesertanya ada dari TPID Kota Batu, Bagian Administrasi Perekonomian Kabupaten Malang, Kepala Bagian Perekonomian Infratruktur dan SDA Kota Malang, Bulog Devisi Regional Malang, Satgas Pangan Kota Batu, PHRI Kota Batu, Hipmi, Perwakilan UMKM di Kota Batu. (eka)
