Masa Pandemi Covid-19, Pembangunan JLS Jatim Capai 56,73%

oleh -79 Dilihat
oleh
Khofifah usai menjadi Keynote Speaker pada Forum Komunikasi (Sinergitas) oleh Komisi D DPRD Jatim di Semarang.

SEMARANG, PETISI.CO – Meski dalam kondisi pandemi Covid-19, progres pembangunan Jalan Jalur Lingkar Selatan (JLS) Jawa Timur (Jatim) lebih cepat dari perkiraan. Berdasarkan data yang ada, per November 2020 total 56,73% atau setara 383,10 km dari 675,31 km keseluruhan jalan telah terbangun.

“Ternyata di luar dugaan progres pekerjaan di Lot 6 dan Lot 7, justru pada saat pandemi Covid-19 pelaksanaannya lebih cepat dari yang direncanakan,” kata Gubernur Jatim dalam siaran persnya, Selasa (24/11/2020).

Hal itu disampaikan Khofifah saat menjadi Keynote Speaker pada Forum Komunikasi (Sinergitas) oleh Komisi D DPRD Jatim di Ballroom Hotel Santika Premiere Semarang, Selasa (24/11/2020) pagi.

JLS merupakan salah satu program unggulan yang menjadi perhatian Gubernur Khofifah Indar Parawansa. Percepatan progres pembangunan ini, tentunya menunjukkan keseriusan jajaran Pemprov Jatim dalam hal pemerataan pembangunan di semua wilayah.

Sesuai rencana JLS kan melewati delapan Kabupaten yang dimulai dari Pacitan, Trenggalek, Tulunggagung, Blitar, Malang, Lumajang, Jember dan berakhir di Banyuwangi.

Dengan progres tersebut, Khofifah optimistis, akan mampu mengurangi disparitas antara Wilayah Utara dan Selatan Jatim. Apalagi, pengembangan Infrastruktur di wilayah Selatan masih terbatas, terutama keberadaan aksesibilitas.

“Dengan fakta 40,01% wilayah di Jatim masuk sebagai kawasan Pansela, maka jika pengembangan wilayah selatan bisa maksimal tentunya akan dapat meningkatkan kualitas SDM dan saat yang sama dapat meningkatkan pemerataan kesejahteraan masyarakat di Jatim secara keseluruhan,” ungkapnya.

Guna mempercepat progres pembangunan, menurutnya, perlu adanya intervensi langsung dari masing-masing Pemerintah Kabupaten. Dalam hal ini, sangat diperlukan adanya upaya menemu kenali lebih detail terhadap potensi, keunggulunan kompetitif dan keunggulan komparatif serta spesifikasi bahkan termasuk kendala yang dihadapi di tiap wilayah.

“Jika tidak, maka ketimpangan pembangunan dan kualitas SDM akan terus terjadi, utamanya karena akses yang susah ditembus di beberapa koridor,” tandas mantan Menteri Sosial ini.

Pihaknya berharap pembangunan wilayah selatan bisa membuka peluang bagi pengembangan kegiatan ekonomi, pemanfaatan sumber daya alam dan pengembangan sentra-sentra produksi.

“Selain itu, juga dapat meningkatkan aksesibilitas pada koridor dan kawasan-kawasan produktif, serta menjadi jembatan terbukanya kawasan-kawasan obyek wisata kawasan Selatan Jatim,” tambahnya.

Wakil Ketua DPRD Jatim Anik Maslachah mengapresiasi dukungan penuhnya atas kerja keras Pemprov Jatim dalam pembangunan infrastruktur khususnya jalan raya. “Jalan adalah pengungkit pertumbuhan ekonomi,” ucapnya.

Dirinya meyakini bahwa melalui pembangunan jalan yang masif, bisa menjadi kunci utama dalam pertumbuhan ekonomi masyarakat di Jatim. (bm)

No More Posts Available.

No more pages to load.