Musik Malang Bersatu Indonesia Inisiasi Malang One Zero Nine

oleh -162 Dilihat
oleh
Wali Kota Malang, Drs H.Sutiaji,bersama ibu, Wawali Ir. Sofyan Edi Jarwoko, Sekda dan Kadisporapar Baihaqi

MALANG, PETISI.CO – Masih dalam suasana Hari Ulang Tahun ke 109 Kota Malang yang jatuh pada 1 April 2023 Komunitas Musik Malang Bersatu Indonesia (MMBI) Malang Raya menggelar festival musik di sepanjang jalan Kayoetangan Heritage di Jalan Basuki Rahmat Kota Malang bekerjasama dengan Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Kota Malang, Minggu (28/5/2023).

Dalam acara MMBI yang dikemas dengan ONE ZERO NINE atau satu kosong sembilan memiliki makna Kota Malang berumur 109 tahun itu Disporapar menampilkan Festival Kuliner dari berbagai Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) yang tergabung dalam binaan Disporapar dan lainnya.

Wali Kota Malang, Drs. H. Sutiaji dalam sambutannya mengatakan Malang 109 yang mengusung tema ‘Bersama Kita Kuat’ merupakan inisiatif insan musik dan pekerja seni yang tergabung dalam Komunitas Musik Malang Bersatu Indonesia (MMBI) berkolaborasi dengan Pemerintah Kota (Pemkot) Malang, pelaku usaha kreatif dan masyarakat.

“Keberlangsungan ini, ada suatu komitmen yang tinggi karena ada asa dan cita bahwa Malang ini adalah gudangnya musisi Indonesia,” tegasnya.

Di Malang 109 ini menampilkan berbagai talenta yang menyedot perhatian warga masyakat yang datang. Untuk itu, Wali Kota Sutiaji menyampaikan terima kasih dan apresiasi kepada seluruh pihak dan elemen yang terlibat termasuk komunitas, Forkopimda, dan seluruh masyarakat Bumi Arema.

“Untuk itu kami hanya bisa berucap inilah Arek Malang dan inilah Malang yang setiap kali tampil mempunyai identitas tersendiri. Tahun ini 109 mengusung tema Bersama Kita Kuat, artinya bahwa Salam Satu Jiwa itu tidak hanya ucapan tapi harus kita realisasikan,” ujar pria berkacamata tersebut.

Sutiaji menyebutkan, bahwa suksesnya semarak Malang 109 juga diikuti oleh terdongkraknya perputaran ekonomi yang cukup luar biasa di dalamnya. Hal ini menurutnya semakin menasbihkan bahwa memorial, simfoni, kenangan yang ada di Kayutangan itu perlu semakin dikuatkan.

“Mudah-mudahan ini juga menjadi penguatan Kayutangan menjadi sentra pengembangan seluruh aktivitas masyarakat di Kota Malang. Nanti ada pemain musik jalanan, ada pelukis, ada UMKM dan lain sebagainya,” tandasnya.

Sementara itu Ketua Umum Musik Malang Bersatu Indonesia (MMBI) Malang, Bagus mengatakan kalau menggelar seperti ini sudah sembilan tahun dan ywng sebelumnya, tahun 2022 slogannya adalah Bangkit dan Bersinar sedangkan tahun ini, (tahun 2023-red) slogannya menjadi Bersama Kita Kuat.

“MMBI ini kalau tahun kemarin slogannya bangkit dan bersinar sekarang dari kelanjutan 108 tahun kemarin itu menjadi bersama kita kuat slogannya setelah pandemi usai kita harus bersama kita kuat slogannya seperti itu,” ungkap Bagus.

Lanjutnya, paling tidak dari kawan-kawan seniman dan umkm yang ada di Kota Malang ini lebih bisa kuat lagi karena pandemi sudah selesai maka kita harus bersemangat, berkarya, bekerja dan sebagainya dengan spirit sama kawan-kawan komunitas seni terutama disini kawan-kawan ingin berapresiasi.

“Sebelumnya MMBI sudah bikin mulai 101 sampai 109 hari ini dan sudah sembilan tahun berkarya, jadi pergerakan teman-teman musik disini memang tujuannya ingin mensejahterakan kondisi seniman musik terutama yang selama ini memang butuhlah kita disini, kalau kita bersama pasti kuatlah, terutama musisi, seniman dan pegiat musik yang lainnya,” imbuhnya.

Sebelumnya ada sekitar tujuh komunitas musik ikut meramaikan acara MMBI UMKM, di antaranya, Komunitas musik Malang; KUBAM (Kumpulan basis malang), MDC Malang Drum Komunity, Kibordis Malang, Voice Of Malang, Tradisi atau Budaya, Dancer Comunity, Player Guitar. (clis)