Pemkab Trenggalek Siapkan Bilik APD Pengganti Hazmat untuk Petugas di Check Point

oleh -61 Dilihat
oleh
Bilik APD Pengganti Hazmat untuk Petugas di Check Point

TRENGGALEK, PETISI.CO – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Trenggalek tengah menyiapkan bilik Alat Pelindung Diri (APD) untuk petugas pemeriksaan di setiap titik check point sebagai pengganti baju hazmat guna melindungi petugas dari potensi terpapar virus Covid-19.

“Bilik APD tersebut untuk menggantikan baju hazmat yang hanya akan digunakan oleh petugas medis,” tutur Bupati Trenggalek Mochamad Nur Arifin.

Nantinya, bilik APD akan dilengkapi dengan kantong dan ventilator untuk sirkulasi udara secara terbatas. Sehingga para petugas yang berjaga di dalam bilik APD ini bisa menjalankan tugasnya tanpa berkontak fisik secara langsung dengan orang yang diperiksa.

“Besok tim kesehatan dari Dinas Kesehatan akan mereview fungsionalnya, nanti juga menyusun cara pemakaiannya, SOP nya sebelum dipakai harus didisinfeksi dulu nanti di review oleh tim kesehatan,” jelasnya, Rabu (14/4/2020).

Penggantian APD ini dilakukan agar tidak terjadi pemborosan terhadap pakaian hazmat. Pakaian APD hazmat kini hanya dikhususkan bagi tenaga medis yang menangani pasien terduga Corona.

“Kebutuhan baju hazmat saat ini terbilang tinggi. Dalam sehari rata-rata membutuhkan sekitar 15 baju hazmat di satu titik check point,” ungkapnya.

Sehingga dengan adanya bilik APD juga berfungsi menggantikan kebutuhan baju hazmat untuk melindungi petugas dari potensi terpapar virus Covid-19.

“Kami memesan lima bilik APD, saat ini sudah ada satu dan masih akan diuji kelayakannya oleh Dinas Kesehatan, nanti apabila dinyatakan layak pakai, minggu depan akan mulai kami gunakan,” ujarnya.

Ia menjelaskan,bilik APD yang disiapkan memiliki ukuran dengan lebar 0,75 meter dan panjang 1,75 meter serta tinggi 2,2 meter.Bagian depan tertutup kaca untuk memudahkan petugas bertatap muka dengan orang yang diperiksa.

Selain itu juga disertai lubang untuk tangan yang dilengkapi pelindung guna mengecek suhu tubuh maupun mencatat riwayat perjalanan. Sedangkan untuk berkomunikasi dilengkapi dengan mikrofon dan pengeras suara.

“Untuk tahap awal, bilik APD dipasang di check point Kecamatan Durenan yang berada di Terminal Durenan, ini merupakan titik perbatasan antara Trenggalek dengan Tulungagung,” imbuh Mas Ipin

Selain di pasang di check point Durenan, rencananya juga akan pasang juga di check point Tugu yang berbatasan dengan Ponorogo dan check point Panggul yang berbatasan dengan Pacitan.

Bupati berharap dengan penggunaan bilik tersebut, baju hazmat dapat diprioritaskan bagi petugas medis yang lebih berisiko dalam menangani pasien.

Petugas yang berjaga di dalam bilik APD hanya perlu menggunakan alat pelindung diri dasar seperti masker dan sarung tangan karet.

Bupati muda ini juga mengatakan akan memperkuat pemeriksaan checkpoint yang dibekali dengan teknologi terkini.

Menurut Bupati,pihaknya sedang memesan salah satu startup IT di Indonesia, CCTV dilengkapi dengan face recognition dan juga thermal scanner.Harapannya tidak dalam waktu lama bisa dipasang sehingga bisa mempermudah pengecekan.

“Kalau kemudian ada yang suhunya lebih dari 38° maka akan di geser di ruang observasi nanti mungkin ada tenaga medis yang senior kemudian melakukan observasi dan rujukan ke fasilitas kesehatan terdekat,” sambungnya.

“Intinya checkpoint harus tetap diperkuat sebagai screening pertama di kabupaten, kemudian diteruskan datanya ke gugus tugas kecamatan sampai ke desa sehingga siapa pun yang masuk dalam rangka apapun menetap di Kabupaten Trenggalek semuanya nanti terkawal dan desa yang nantinya mengawal untuk isolasi mandiri,” pungkasnya.(par)

No More Posts Available.

No more pages to load.