Pemkot Surabaya Tunggu Tambahan Vaksin Dari Pemerintah Pusat

oleh -108 Dilihat
oleh
Wali Kota Surabaya, Eric Cahyadi.

SURABAYA, PETISI.CO – Vaksinasi di Kota Surabaya terus dikebut, lansia dan tenaga pelayan publik menjadi prioritas penyuntikan gelombang dua.

Pemkot Surabaya pun masih menunggu tambahan distribusi vaksin dari pemerintah pusat. “Belum (ada tambahan vaksin),” kata Eri seusia meninjau vaksinasi pedagang di Pasar Genteng, Senin (29/3/2021).

Sebenarnya Pemkot Surabaya sudah menerima 200 ribu vial vaksin. Peruntukkannya bagi guru dan dosen yang memang masuk ke dalam kategori tenaga pelayan publik.

“Kemarin cuma datang sekitar 200 ribuan ini yang kita buat untuk guru dan dosen. Karena untuk persiapan penerimaan siswa baru, sama UNPTN itu,” jelasnya.

Sedangkan untuk lansia, Eri menjelaskan, puluhan ribu orang vaksinasinya dialihkan ke Sentra Vaksinasi Bersama BUMN yang diselenggarakan di Mal Grand City Surabaya.

Sebagaimana yang diketahui, Menteri BUMN Erick Thohir bersama Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa dan Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi sudah meninjau pelaksanaan vaksinasi di Sentra Vaksinasi tersebut, pada Minggu (28/3/2021) kemarin.

“Alhamdulillah kemarin lansia ada yang di grand city. Ada pak Mentri BUMN (Erick Thohir), akhirnya 58.000 lansia kita oper ke sana (Sentra Vaksinasi Bersama BUMN),” terangnya.

Artinya kata mantan Kepala Badan Perancanaan dan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya itu, jumlah vaksin yang awalnya diperuntukkan bagi lansia bisa dialihkan untuk sasaran lainnya.

“Insya Allah ada 58.000 ribu yang bisa kita gunakan untuk (target) yang lainnya,” imbuhnya.

Ia berharap, tambahan vaksin dari pemerintah pusat bisa secepatnya didistribusikan ke Provinsi Jawa Timur, termasuk Kota Surabaya.

“Nah, moga-moga pemerintah pusat bisa memberikan vaksin yang tercepat lah. Supaya Jawa Timur ini bisa yang terbaik, termasuk Surabaya di dalamnya,” jelasnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya, Febria Rachmanita atau Feni mengimbau kepada warga Kota Surabaya agar tetap memtahui penerapan protokol kesehatan (prokes).

“Dengan tetap menjaga prokes agar (masyarakat) tidak tertular Covid-19,” pungkasnya. (nan)

No More Posts Available.

No more pages to load.