Persentase Partisipasi Warga Surabaya di Pilkada 9 Desember Mencapai 50-60 Persen

oleh -99 Dilihat
oleh
Komisioner KPU Kota Surabaya, Divisi Sosialisasi, Pendidikan Pemilih, Partisipasi Masyarakat dan SDM, Subairi.

SURABAYA, PETISI.CO – KPU Kota Surabaya memperkirakan persentase partisipasi warga dalam kontestasi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 9 Desember 2020 kemarin, jumlahnya sebesar 50 sampai 60 persen dari total Daftar Pemilih Tetap (DPT).

Komisioner KPU Kota Surabaya, Divisi Sosialisasi, Pendidikan Pemilih, Partisipasi Masyarakat dan SDM, Subairi menyebut, jika persentase itu sudah terbilang tinggi, mengingat Pilkada serentak edisi kali ini dilaksanakan di tengah kondisi pandemi Covid-19 dan musim penghujan.

“Untuk hasil monitoring, antusiasme masyarakat meninggi, yakni di angka 50 sampai 60 persen. Angka tersebut cukup tinggi, mengingat kemarin cuaca tidak mendukung karena gerimis dan pandemi Covid-19 masih ada,” kata dia, Kamis (10/12/2020).

Kendati demikian, Subairi juga mengakui jika jumlah presentase itu belum mencapai target yang ditetapkan KPU RI, yaitu mencapai 77,5 persen. Namun, hingga saat ini pihaknya masih menunggu rekapitulasi di tingkat kecamatan.

“Namun kami akan menunggu jumlah rekapitulasi dari tiap kecamatan,” jelasnya.

Menurut perkiraannya, wilayah perumahan dan apartemen menjadi penyumbang partisipasi terkecil dalam Pilkada kemarin.

“Mungkin yang paling sedikit ada di wilayah perumahan. Sebab yang datang cuma 50 orang. Situasi ini selalu terjadi dari pemilihan sebelumnya. Selain perumahan, wilayah apartemen juga sama. Jumlah pemilih yang berpartisipasi cukup sedikit,” jelasnya.

Akan tetapi, minimnya tingkat partisipasi di wilayah perumahan dan kawasan apartemen bisa ditutupi dengan tingginya antusias warga di tempat lain.

Ia mencontohkan, di beberapa wilayah di Kota Surabaya warga memiliki antusias yang bagus dalam pemilihan calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Surabaya yang baru.

“Sementara itu, wilayah dengan pemilih tertinggi ada di daerah Surabaya Utara, Tenggilis dan Dukuh Pakis. Sementara itu jumlah pemilih di Pakal, Sambikerep, Lakarsantri sama seperti dulu. Tidak ada perubahan,” ungkapnya.

Kemudian, adanya faktor pandemi Covid-19 menjadi hal penting yang harus dipertimbangkan. Pihaknya terus berupaya untuk memenuhi hak seluruh masyarakat agar bisa ikut serta dalam ajang Pilkada serentak ini.

“Kami berupaya untuk memfasilitasi dan memenuhi hak masyarakat, yakni untuk memilih pemimpin. Sehingga kami berupaya untuk memfasilitasi dengan mendatangkan langsung petugas KPPS ke rumah sakit dengan protokol kesehatan yang ketat,” terangnya.

Subairi menambahkan, petugas KPPS juga terpantau melakukan inovasi guna menarik minat warga untuk turun menyumbangkan hak suaranya pada Pilkada serentak ini, seperti yang terjadi di wilayah Surabaya Barat.

“Misalnya, kemarin di daerah Surabaya Barat, ada petugas KPPS yang datang dari satu rumah ke rumah lain mengenakan pakaian superhero. (nan)

No More Posts Available.

No more pages to load.