Rekayasa Arus Lalin Dikeluhkan, Plt Kadishub Jember: Sifatnya Sementara

oleh -107 Dilihat
oleh
Rekayasa lalin dilakukan untuk mengurai kemacetan

JEMBER, PETISI.CO – Rekayasa  arus lalu lintas (lalin) sementara yang dilakukan  Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Jember bersama dengan Satlantas Polres Jember, Senin (3/5/2021) pagi, dikeluhkan pengurus Masjid Jami’ Al Baitul Amien Jember.

Takmir Masjid Hasin Safrawi mengatakan, adanya perubahan arus lalin dalam kota Jember itu dikhawatirkan akan membuat akses para jamaah masjid yang berasal dari kawasan GNI, Kelurahan Kepatihan, Lingkungan Sawahan-Cantikan (wilayah dari Jalan Gatot Subroto, Jalan Kartini, dan Jalan Trunojoyo) terganggu.

“Calon jemaah yang akan ke Masjid Jami’ Al-Baitul Amien (untuk mengikuti kegiatan Shalat berjama’ah/Tadarrus/I’tikaf dan Qiyamullail) mengalami kesulitan. Para Jama’ah/masyarakat harus melakukan ‘thawaf’ terlebih dahulu,” kata Hasin saat dikonfirmasi sejumlah wartawan di Masjid Jami’ Al Baitul Amien Jember.

Rekayasa lalin itu membuat masyarakat yang menuju masjid Baitul Amin  harus jalan memutar terlebih dahulu.

“Warga harus memutar  ke Jalan Gajahmada, sebab seluruh akses dari Jalan Trunojoyo menuju ke Jalan Sultan Agung ditutup semua,” katanya.

Menurutnya, jika di perempatan sebelah Barat Pasar Tanjung diperbolehkan belok kanan langsung ke Jalan Sultan Agung, masyarakat tidak akan begitu kesulitan untuk menuju ke masjid.

“Toh akses untuk menuju ke Johar Plaza – Jalan Trunojoyo (dari Jalan Sultan Agung) bisa melewati Jalan Diponegoro, atau muter di sebelah Timur Alun-alun Jember (Jalan Achmad Yani),” katanya

Terkait keluhan ini pun, kata Hasin, diharapkan segera ada evaluasi dari perubahan arus lalin tersebut.

Rekayasa Lalin Buat Mengurai Kemacetan

Seperti  diketahui, perubahan arus lalin di wilayah Segi Tiga Emas Kota Jember itu, sebagai upaya mengurai kemacetan di wilayah Kota Jember, terutama saat menjelang lebaran.  Perubahan arus lalu lintas itu diterapkan mulai Senin (3/5/2021) pukul 06.00 Wib. Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Jember mengubah arus lalu lintas di Jl Gatot Subroto dan Jl Diponegoro Jember.

Menurut Plt Kepala Dinas Perhubungan Jember Siswanto, perubahan tersebut telah melewati analisa dan koordinasi dengan pihak Satuan Lalu Lintas Polres Jember.

“Perubahan arus lalu lintas untuk sementara selama Bulan Ramadan dan Lebaran,” ujar Siswanto, Minggu (2/5/2021).

Sebagai gambaran, Jl Gatot Subroto dan Jl Diponegoro merupakan dua jalur di kawasan Jember Kota.

Jl Gatot Subroto berada di sisi utara Mapolres Jember, selama ini memiliki dua jalur yang berbeda.

Dari pertigaan Jl Ahmad Yani dan Gatot Subroto, diberlakukan dua jalur yakni ke barat dan ke timur.

Sedangkan dari bundaran Polres Jember ke arah barat sampai ke pertigaan Jl Diponegoro hanya memiliki satu jalur ke arah timur saja.

Sementara Jl Diponegoro merupakan jalur yang berada di dalam kawasan pusat perbelanjaan Jember, karena keberadaan komplek pertokoan Johar Plaza, dan pusat perbelanjaan Matahari menjadi ikon jalan tersebut.

Dari pertigaan Jl Trunojoyo – Diponegoro, sebelumnya jalur lalu lintas satu arah dari selatan ke utara sampai ke simpang tiga Diponegoro – Gatot Subroto.

Sedangkan dari pertigaan Jl Sultan Agung – Diponegoro memiliki alur dari utara ke selatan sampai ke simpang tiga Diponegoro – Gatot Subroto.

Semua kendaraan dari Jl Diponegoro itu berbelok ke arah timur menuju Jl Gatot Subroto. Pengendara dari Jl Ahmad Yani bisa berbelok ke arah barat di Simpang Tiga Jl Gatot Subroto sampai ke Simpang Tiga Diponegoro.

Kemudian kendaraan bisa berbelok ke selatan atau ke kiri menuju arah Matahari, atau Jl Trunojoyo, untuk bisa mengakses jalur menuju Pasar Tanjung lewat depan Matahari Department Store.

Sedangkan pengendara dari Jl Sultan Agung bisa belok ke selatan dan lurus sampai ke Jl Trunojoyo.

Menurut Siswanto, pengubahan arah lalu lintas itu untuk mengurangi kemacetan di Jl Ahmad Yani, Trunojoyo, dan Diponegoro. Kemacetan di tiga ruas jalan utama di Jember itu sudah mulai terlihat sejak H-11 Lebaran.

Rekayasa Bersifat Sementara

Terpisah, Plt. Kadishub Jember Siswanto menanggapi adanya kritikan dari pengurus Takmir Masjid Jami’ Al Baitul Amien mengatakan, adanya rekayasa lalin yang dilakukan tersebut bertujuan untuk mengurai kemacetan yang terjadi di sejumlah ruas jalan. Khususnya wilayah kota Jember.

Rekayasa lalin dilakukan untuk mengurai kemacetan

“Pantauan kami sejak Sabtu kemarin saat dilakukan uji coba rekayasa lalin. Memang menyebabkan kemacetan arus kendaraan. Kemudian pantauan kami terakhir hingga sore ini. Memang masih terpantau macet, karena mungkin masyarakat belum tahu dengan adanya perubahan arus lalin ini. Sehingga harus mengikuti arah penunjuk jalan atau melihat petanya dulu,” kata Siswanto saat dikonfirmasi melalui ponselnya.

Namun demikian, kata Siswanto, agar masyarakat tahu dan memahami arah jalur perubahan arus lalin yang dilakukan. Pihaknya mengaku sudah melalukan sosialisasi sebelumnya.

“Adanya kemacetan di jalan, sifatnya saya yakin hanya sementara 2 atau 3 harian. Tapi nanti pada hari keempat akan sudah memahami masyarakat ini. Kemudian informasi soal rekayasa lalin ini, sudah kami sampaikan lewat medsos, ataupun media mainstream lainnya. Sehingga bisa lebih dulu dipahami dan diketahui masyarakat Jember,” katanya.

Terkait adanya kritikan dari pengurus Takmir Masjid Jami’ Al Baitul Amien Jember, katanya, rekayasa lalin yang dilakukan itu bersifat sementara.

“Apalagi kami masih melakukan evaluasi dari adanya perubahan dan rekayasa lalin yang dilakukan ini. Terkait kritikan itu, akan kami tampung informasinya dan kami jadikan bahan evaluasi,” katanya.

Siswanto juga menambahkan, terkait dilakukannya rekayasa arus lalin itu. Bertujuan juga untuk melakukan pemerataan arus lalu lintas

“Sehingga dengan pemerataan arus lalin ini, juga ke ruas-ruas jalan yang sebelumnya juga relatif sepi,” pungkasnya.(mmt)

No More Posts Available.

No more pages to load.