Satgas Jogo Kali dan Perahu Pencacah Eceng Gondok Diusulkan Tanggulangi Banjir Bengawan Jero

oleh -51 Dilihat
oleh
Diskusi Penanggulangan Banjir Bengawan Jero

LAMONGAN, PETISI.CO – Masih belum surutnya air yang merendam area di permukiman Bengawan Jero, membuat beberapa elemen masyarakat dan dinas terkait untuk kembali duduk bersama, berdiskusi mencari gagasan dan  terobosan baru dalam penyelesaian banjir tahunan itu.

Rabu (27/1/21) di Kedai Njagong, Jaringan Masyarakat Lamongan, perwakilan mahasiswa, Ketua Komisi C dan D dari DPRD Lamongan, Dinas Perkim Cipta Karya, BPBD,  Bapeda Lamongan dan tokoh agama maupun masyarakat, saling menuangkan ide gagasan yang sudah ataupun direncanakan dalam penanggulangan banjir bengawan jero ke depan.

Dibuka oleh Kyai Bi’in Abdussalam yang menyampaikan bahwa kita tidak boleh saling menyalahkan dalam bencana banjir ini, karena yang perlu kita lakukan adalah bagaimana cara agar banjir tahunan ini tidak menjadi sebuah tradisi lagi.

Mantan Ketua PCNU Lamongan itu juga mengatakan, kalau ada niat dan keinginan kuat dalam menanggulangi banjir di Lamongan, maka yang harus ditata terlebih dulu adalah daerah hulunya.

“Untuk itu kembalikan fungsi hutan sebagai daerah resapan air, waduk dan rawa sebagai tempat penampungan air,” ungkapnya.

Selanjutnya adalah kesadaran warga sendiri untuk tidak menyalahgunakan fungsi waduk ataupun rawa sebagai lahan pertanian lagi.

“Dan ini memang perlu peran serta yang besar dari pemerintah pusat, provinsi dan kabupaten,” pintanya.

Selain mengembalikan fungsi hutan waduk dan rawa, usulan perahu mesin pencacah eceng gondok juga datang dari M. Burhanudin Ketua Komisi C DPRD Lamongan.

Ke depan pihaknya mendorong pihak terkait khususnya PU SDA maupun Bapeda untuk mengajukan 2 unit perahu mesin pencacah eceng gondok per kecamatan, dan kebetulan ada 7 Kec. yang dilalui oleh aliran bengawan jero.

“Pasalnya dengan perahu itu, pembersihan eceng gondok lebih efektif, daripada harus menggunakan alat berat seperti Eskavator,” ujar politikus dari PKB itu.

Dan perahu ini juga tidak menelan biaya besar untuk memproduksinya, seperti dipaparkan tadi oleh H. Rubai, pencipta perahu pencacah eceng gondok yang per unitnya menghabiskan dana Rp 37 juta.

Beliau ini juga sudah beroperasi membersihkan eceng gondok beberapa pekan di Bengawan Jero atas inisiatif sendiri, berangkat dari kepedulian dan keprihatinannya akan banjir kali ini.

Usulan Satgas Jogo Kali juga datang dari Romo Bowo tokoh agama yang jauh jauh datang dari Surabaya untuk melihat langsung banjir dan dampaknya.

Menurutnya dengan adanya Satgas ini, dia menyakini pengelolahan air dan ekosistem sungai akan termanage dengan baik, dan semoga ini juga bisa direalisasikan oleh pemangku kebijakan di Lamongan demi kemaslahatan masyarakat yang lebih besar.

“Jangan sampai banjir ini menjadi langganan dan membawa akibat lumpuhnya perekonomian warga serta hancurnya infrastruktur daerah,” ujar Romo Keuskupan Geraja Katholik Algon Surabaya Barat itu.

Untuk itu, mari kita tata niat kita semua untuk membangun Lamongan lebih baik. “Saya yakin kalau kita niat dan sungguh sungguh untuk warga Lamongan hal itu akan dimudahkan oleh Tuhan,” katanya.

Di lain pihak, Mugito kepala BPBD Lamongan selaku pihak penanggulangan bencana, juga sudah jauh hari mensosialisasikan kesiap siagaan ke masyarakat dalam menghadapi bencana banjir ini.

Karena efek dari “Gelombang Lalina” membuat curah hujan yang besar di akhir tahun 2020 sampai pertengahan Januari 2021.

“Kami juga terus berusaha meminimalisir dampak banjir, karena puncak hujan juga diperkirakan akan terjadi di bulan Februari,” urai Mugito.

Kritikan tajam juga datang dari Abd. Shomad Ketua Komisi D yang membidangi sosial dan kesehatan.

Dia menuding Pemkab Lamongan tidak mempunyai master plan, sehingga sampai sekarang tidak bisa menyelesaikan persoalan banjir yang sampai hari ini dirasakan masyarakat.

Dirinya juga menyayangkan PU SDA yang tidak maksimal dalam tata kelola air, ini yang harus diperbaiki. Jangan sampai persoalan air menjadikan gesekan antar warga yang seperti kita tahu sejauh ini.

“Maka untuk itu, kita menyambut baik kalau ada usulan satgas jogo kali yang disampaikan Romo Bowo tadi,” tandas politisi asli daerah Bengawan Jero. (ak)

No More Posts Available.

No more pages to load.