SURABAYA, PETISI.CO – Pasca pembebasan tarif tol jembatan Surabaya-Madura, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jatim tidak akan menutup Pelabuhan Ujung di Surabaya dan Pelabuhan Kamal di Bangkalan karena masih ada kapal feri yang beroperasi.
Justru sebaliknya, pemprov Jatim berencana menjadikan penyeberangan Ujung-Kamal di Selat Madura sebagai salah satu destinasi wisata bahari di wilayah setempat. Lokasinya sangat tepat dan memungkinkan untuk pengembangan wisata bahari.
“Kita akan memanfaatkan penyeberangan Ujung-Kamal di Selat Madura itu sebagai salah satu destinasi wisata bahari,” kata Kepala Dinas Perhubungan Jatim Fattah Jasin kepada wartawan di Surabaya, Kamis (1/11/2018).
Seperti diketahui, dalam kunjungan kerja ke Jawa Timur (Jatim) pekan lalu, presiden Jokowi meresmikan jembatan non tol biasa Suramadu, Sabtu (27/10/2018). Salah satu pertimbangan jembatan Suramadu digratiskan, adalah keberadaan jembatan Suramadu selama ini dinilai belum mampu mengurangi ketimpangan kemiskinan di Madura.
Menurut Fattah, pemprov tidak akan menutup Pelabuhan Ujung di Surabaya dan Pelabuhan Kamal di Bangkalan karena masih ada kapal feri yang beroperasi. Masyarakat juga masih berminat naik kapal feri sambil menikmati pemandangan laut.
“Penumpang kapal feri masih tetap ada, meski volumenya tidak seperti saat Jembatan Suramadu belum dibangun. Termasuk saat tiket kendaraan roda empat mencapai Rp 30 ribu lalu,” ujarnya.
Meski demikian, mantan Asisten II Sekdaprov Jatim mengakui seiring digratiskannya tarif melintas di Jembatan Suramadu pada Sabtu (27/10), berdampak pada penyeberangan menggunakan kapal feri yang akan semakin sepi penumpang.
“Pemprov sudah bertemu dengan Gabungan Pengusaha Nasional Angkutan Sungai, Danau dan Penyeberangan (Gapasdap) serta Angkutan Sungai, Danau dan Penyeberangan (ASDP) untuk mencari alternatif agar aktivitas di Ujung-Kamal tetap berjalan,” jelasnya.
Sementara itu, potensi wisata bahari di Selat Madura sangat besar karena wisatawan bisa mendapat kesempatan berlayar sambil berfoto dengan latar Jembatan Suramadu, seperti yang selama ini dilakukan oleh beberapa perusahaan di sana.
Menggunakan kapal wisata, wisatawan dapat mengabadikan Jembatan Suramadu melalui laut, melihat dari dekat Patung Jalesveva Jayamahe, kemudian menyaksikan aktivitas kapal-kapal yang bersandar di dermaga-dermaga Tanjung Perak dan sekitarnya. (bm)
