Tangkis Radikalisme, Pemkot Surabaya Kolaborasi dengan Mabes Polri

oleh -148 Dilihat
oleh
Sosialisasi Mabes Polri bersama Pemkot Surabaya terkait penangkalan radikalisme

SURABAYA, PETISI.CO – Di bulan Kemerdekaan, Mabes Polri menggandeng Bakesbangpol Surabaya menggelar sosialisasi pencegahan radikalisme di Kota Pahlawan. Sasaran yang dituju adalah semua elemen masyarakat, mulai dari pemuda, guru, lurah, camat, polsek, danramil hingga tokoh masyarakat.

Kepala Bakesbangpol Surabaya, Maria Theresia Ekawati Rahayu mengatakan, sosialisai ini bertujuan untuk mencegah radikalisme di Kota Surabaya. Kegiatan ini sendiri merupakan program dari Densus 88 Mabes Polri.

“Mabes Polri memandang bahwa perlu ada sosialisasi secara masif terkait dengan pencegahan radikalisme, utamanya di Jawa Timur. Sehingga Pemkot Surabaya diminta untuk mensupport kegiatan Mabes Polri dalam bentuk menyiapkan sasaran sosialisasi,” kata Yayuk, Kamis (18/8/2022).

Yayuk mengungkapkan, untuk sasaran sosialisasinya, pada pekan lalu sudah dilakukan bersama tim dari Densus 88. Sosialisasi untuk kepala sekolah SD dan SMP negeri dan swasta di Surabaya.

“Kemudian hari ini dilaksanakan dengan kecamatan, Polsek, Danramil. Karena beliau-beliau ini yang berhadapan dengan masyarakat. Sehingga harapannya bisa melakukan deteksi dini dan mewaspadai perkembangan yang terjadi di wilayah,” ujarnya.

Untuk sosialisasi selanjutnya akan masuk ke lingkup Lurah, Babinsa dan Babinkamtibmas. Ia mengatakan, sasaran lebih bertuju pada kepala sekolah atau gurunya. Tidak hanya itu, semua elemen termasuk pemuda juga termasuk.

“Kemarin sudah kami laksanakan kepada anggota Paskibraka Kota Surabaya,” kata Yayuk.

Selain dari program Densus 88 Mabes Polri, Bakesbangpol bersama Polrestabes Surabaya dan tokoh agama juga rutin melakukan sosialisasi pencegahan radikalisme di masyarakat. Tetapi bulan ini khusus dilakukan mendukung program dari Mabes Polri.

“Tapi ini program Mabes Polri. Karena beliau tugas disini mulai 14 Agustus sampai 31 Agustus. Menyasar semua elemen, pimpinan wilayah, kecamatan, kelurahan, guru-guru dan tokoh masyarakat akan dilaksanakan di tanggal 24 Agustus. Kita kumpulkan tokoh masyarakatnya, diberikan materi dan wawasan,” paparnya.

Ia berharap, dengan adanya kegiatan sosialisasi ini Kota Surabaya terbebas dari radikalisme. Sehingga bisa menjadi kota yang damai, aman dan nyaman untuk masyarakat.

“Harapannya bisa melakukan pencegahan dan deteksi dini terhadap adanya indikasi ke arah radikalisme. Sehingga tujuannya untuk mencegah terjadinya radikalisme. Kalau di Surabaya sejauh ini masih terkendali,” pungkasnya. (dvd)

No More Posts Available.

No more pages to load.