Terima Dubes Jepang, Gubernur Khofifah Buka Lebar ‘karpet merah’ bagi Investor di Jatim

oleh -72 Dilihat
oleh
Gubernur Khofifah dialog santai dengan Dubes Jepang untuk Indonesia HE Kanasugi Kenji.

SURABAYA, PETISI.CO – Gubernur Jawa Timur (Jatim), Khofifah Indar Parawansa menerima Duta Besar (Dubes) Jepang untuk Indonesia HE Kanasugi Kenji bersama Konjen Jepang Takeyama Kenichi di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Senin (25/10/2021) malam.

Pertemuan tersebut merupakan kunjungan official pertama bagi Dubes Jepang di Provinsi Jatim. Kunjungan ini dinilai sebagai kehormatan bagi Jatim, utamanya   untuk mempererat kerjasama antar kedua belah pihak.

“Kami berharap kita dapat melanjutkan diskusi untuk menginisiasi program kerja sama baru yang dapat mendukung kebijakan pembangunan dan meningkatkan hubungan antar masyarakat Jatim dan Jepang,” kata Khofifah.

Untuk itu, Khofifah mengajak Dubes Jepang untuk mempererat kembali kerjasama berbagai bidang khususnya pendidikan dan perdagangan. Salah satunya, dalam bentuk beasiswa apa saja yang bisa menaikkan keterampilan atau skill berupa vocational training dan pertukaran pelajar (student exchange).

“Ini penting, untuk meningkatkan kualitas ketrampilan dan SDM sekaligus Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di Jatim. Beasiswa apa saja yang bisa menaikkan keterampilan kami harap bisa dilakukan,” ujarnya.

Pihaknya berharap pada tahun 2022 pertukaran pelajaran dapat dilakukan kembali antara Jatim-Jepang. “Semoga pandemi cov8d-19 segera berahir sehingga program kerjasama dapat dilanjutkan,” ucapnya.

Menurutnya, perkuatan kerjasama bidang pendidikan juga bisa dilakukan dalam sektor kesehatan yang bersifat aplikatif dengan rumah sakit (RS) di Jatim. Salah satunya bekerjasama dengan RSUD Dr. Soetomo Surabaya.

“Jika selama ini kerjasama telah dilakukan dengan UNAIR dan ITS. Kami berharap agar ke depan ada penguatan kerjasama pendidikan dan layanan kesehatan antara Jepang dengan RSUD dr Soetomo Surabaya atau RSUD lainnya,” jelasnya.

Sementara di bidang perdagangan, Khofifah memaparkan, menurut data BPS Jatim sejak 2017-2021, neraca perdagangan Jatim dengan Jepang menunjukkan surplus bagi Jatim.

Untuk periode Januari-September 2021 senilai 1,8 Miliar US dollar. Rinciannya yaitu nilai ekspor Jawa Timur ke Jepang sebesar 2,4 Miliar US dollar dan nilai impor Jawa Timur dari Jepang sebesar 530 juta US dollar.

“Untuk periode Januari-September 2021, Jepang merupakan negara tujuan ekspor Jatim yang berada di urutan ke-2, dan berada dalam urutan ke-6 sebagai negara pengimpor ke Jawa Timur,” paparnya.

Selanjutnya, dari sisi investasi Jepang di Jatim sejak 2010 sampai dengan semester pertama 2021, tercatat sebanyak 203 bidang usaha di 23 kabupaten/kota dengan nilai investasi 2,88 Milia US dollar, dengan beberapa bidang usaha terbesar yaitu sektor industri makanan, industri kayu, industri kertas, dan industri logam, dan industri farmasi.

Selain itu, setiap tahun di Jatim dilakukan misi bisnis/dagang dari pengusaha Jepang yang juga difasilitasi oleh Konjen Jepang di Surabaya dan Kedutaan Besar Jepang di Jakarta.

Pada bulan Januari 2021 ada investasi dari Jepang pengembangan seaport di wilayah Tuban. Ke depannya, diharapkan akan lebih banyak lagi investasi-investasi di Jatim.

“Agar ekonomi di Jatim terus tumbuh berkualitas dan inklusif, saya siap menggelar lebar ‘karpet merah’ bagi para investor di Jatim. Karpet merah yang dimaksud adalah membuka lebar untuk investasi baik PMA maupun PMDN di Jatim,” tandas Khofifah.

Pemprov Jatim, lanjutnya, telah memberikan support vaksinasi kepada karyawan dari 2 perusahaan Jepang di Jatim yang 100 % investornya dari Jepang. Hal ini sebagai bentuk upaya dalam memberikan dukungan terhadap sektor industri di tengah pandemi yang telah berdampak pada berbagai sektor di Jatim.

“Saya menyampaikan bahwa secara khusus ada dua perusahaan yang 100 % investornya dari Jepang itu yang saya datangi, JAI dan SAI. Itu kita support vaksin dari pemprov, karena ini yang menurut catatan dari kementerian perindustrian umumnya sangat disiplin dalam melaporkan IOM,” ungkapnya.

Duta Besar (Dubes) Jepang untuk Indonesia Kanasugi Kenji mengaku ini kunjungan pertama secara resmi ke Jatim. Dia berharap aktivitas ekonomi terus bergerak untuk meningkatkan hubungan yang baik antara Indonesia dan Jepang.

“Ada 105 perusahaan Jepang dan 603 warga negara Jepang yang ada di Indonesia. Kami berencana akan bertemu dengan beberapa perusahaan Jepang dan ingin bertukar pikiran dengan perusahaan Jepang mengenai ekonomi investasi dan meninjau perkembangan perusahaan Jepang di Jatim,” paparnya.

Turut hadir dalam pertemuan ini yakni Konselor Kedutaan Jepang untuk Indonesia Mr Tanaka Motoyasu, Sekretaris Ketiga Kedutaan Jepang untuk Indonesia Mr Furunobu Koichi, Konsul Jenderal Jepang di Surabaya Mr Takeyama Kenichi.

Turut mendampingi Gubernur Jatim beberapa kepala OPD di lingkungan Pemprov Jatim. Diantaranya Kepala Dinas PTMPTSP, Kepala Bappeda, Kepala Biro Perekonomian, Kepala Biro Administrasi Pemerintahan, dan Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan. (bm)

No More Posts Available.

No more pages to load.