Antusiasme Meluap Saat Perayaan Imlek Malam Cap Go Meh di Balai Kota Surabaya

oleh -136 Dilihat
oleh
Perayaan Imlek Malam Cap Go Meh di Balai Kota Surabaya

SURABAYA, PETISI.CO – Malam yang penuh warna dan keceriaan menyapa warga Surabaya dalam Perayaan Imlek Malam Cap Go Meh di Balai Kota Surabaya pada Minggu (25/2/2024). Sejak sore hari, kerumunan orang telah memenuhi Balai Kota, menciptakan atmosfer yang meriah dan semarak.

Acara yang diselenggarakan oleh Pemerintah Kota Surabaya dan Paguyuban Masyarakat Tionghoa Surabaya ini memikat hati ribuan warga untuk hadir dan merayakan momen penting dalam budaya Tionghoa. Malam Cap Go Meh, yang merupakan penutup perayaan Tahun Baru Imlek, diisi dengan berbagai pertunjukan seni dan budaya yang memukau.

Kehadiran 10.000 porsi Lontong Cap Go Meh, hasil dari kolaborasi antara 50 pelaku UMKM Surabaya, turut memeriahkan suasana. Aroma harum lontong yang menggoda selera langsung menyambut para pengunjung begitu mereka memasuki Balai Kota, menambah keseruan malam itu.

“Perayaan Imlek Malam Cap Go Meh adalah momen yang saya tunggu-tunggu. Saya sangat senang bisa menjadi bagian dari perayaan ini,” ujar Nindy, salah satu pengunjung yang hadir di Balai Kota Surabaya.

Antusiasme masyarakat Surabaya dalam menyambut perayaan budaya ini begitu tinggi. Sebelum acara dimulai Malam Cap Go Meh, ribuan orang telah berkumpul di lokasi. Alhasil, sebanyak 10.000 porsi lontong habis diserbu oleh warga dengan cepat.

Abdullah Nurawi, Ketua Koordinator Paguyuban Masyarakat Tionghoa Surabaya, menyampaikan apresiasi atas antusiasme yang ditunjukkan oleh masyarakat Surabaya.

“Perayaan Imlek Malam Cap Go Meh di Balai Kota Surabaya adalah suatu kebanggaan bagi kami. Kami berterima kasih atas dukungan dan partisipasi yang begitu besar dari masyarakat Surabaya,” ujarnya.

Gelaran dimulai dengan tampilan seni musik klasik Mandarin, Wushu, Barongsai, hingga kolintang. Bahkan, terdapat 5 juara terbaik bagi pelaku UMKM yang menyajikan Lontong Cap Go Meh. Acara pun dibuka oleh Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi dengan menabuh tambur.

“Alhamdulillah perayaan Malam Cap Go Meh berjalan dengan lancar. Ini menunjukkan bahwa Balai Kota adalah milik bersama, milik semua agama, dan milik semua umat,” kata Wali Kota Eri seusai kegiatan tersebut.

Eri mengaku, pemkot akan bersiap untuk merayakan kegiatan agama maupun kebudayaan berikutnya.

“InsyaAllah sebentar lagi ada (peringatan) hari keagamaan umat Hindu dalam menyambut Nyepi dengan ogoh-ogoh,” ungkapnya.

Di samping itu, ia juga menjelaskan bahwa perayaan Imlek Malam Cap Go Meh bukanlah sebuah ritual keagamaan tetapi merupakan tradisi budaya. Oleh sebab itu, semua lapisan masyarakat dapat merayakan tanpa memandang suku, agama, dan etnis.

“Malam Cap Go Meh ini adalah budaya. Sehingga kita juga menyiapkan 10.000 makanan gratis berupa Lontong Cap Go Meh yang disediakan oleh UMKM. Matur nuwun (terima kasih) tadi terpilih 5 UMKM terbaik,” pungkas Eri. (dvd)

No More Posts Available.

No more pages to load.