Bupati Jember Sidak Pasar Tanjung, Pedagang Keluhkan PKL Yang Tidak Teratur

oleh -86 Dilihat
oleh
Bupati Jember saat sidak Pasar Tanjung.

JEMBER, PETISI.CO – Berjubelnya Pedagang Kaki Lima (PKL), yang tampak semakin tak teratur dikeluhkan Pedagang Pasar Tanjung yang menempati stand yang berada di lantai dua Pasar Induk itu. Keluhan itu disampaikan saat Bupati Jember, Ir Hendy Siswanto melakukan Inspeksi mendadak (sidak), didampingi Wakil Bupati, KH Firjaun Barlaman, Kepala Dinas Kominfo, Habib Salim, unsur pimpinan DPRD Jember dan pejabat terkait, Selasa (11/05/2021) pagi.

Menurut pedagang ayam potong, Halimah, yang menempati stand lantai dua, keberadaan PKL yang menggelar dagangannya di trotoar Pasar Induk Jember itu, menjadi pesaing dari pedagang yang menempati lantai atas. Praktis, pembeli cenderung tidak masuk ke stand resmi pasar, karena sudah mendapatkan belanjaannya dari PKL.

“Karena pembeli sudah dapat (belanja) di bawah, ya untuk ke atas (membeli di lantai dua) sudah susah. Ujung-ujungnya kami dirugikan,” ujar Halimah.

Jika keberadaan PKL itu tidak segera ditertibkan, maka kata Halimah dipastikan akan mengganggu pendapatan pedagang yang menempati stand di dalam Pasar Tanjung.

Terbukti, Halimah mengisahkan, saat penertiban yang pernah dilakukan Pemkab Jember, di era Bupari MZA Djalal, sempat melegakan hati pedagang di lantai dua. Sebab, arus pembeli mulai ramai mengalir ke lantai dua.

Tidak hanya itu, penertiban PKL yang pernah dilakukan Pemkab Jember, juga berdampak pada toko-toko di sekitar Pasar Tanjung, yang telah puluhan tahun tutup lantaran trotoar dan jalan di depannya ditempati PKL, akhirnya buka kembali.

Saat dilakukan penertiban PKL, kata Halimah, sekitar area Pasar Tanjung juga tampak rapi dan bersih.

Namun, penertiban itu berlangsung tidak begitu lama, pada masa pemerintahan berikutnya, keberadaan pedagang kaki lima, mulai bermunculan, dengan membuka lapak, hingga pedagang kembali marak di pinggir jalan, bahkan melebar ke bahu jalan.

Aktivitas PKL itu, tak diketahui asal muasanya, hingga Satpol PP yang mestinya menertibkan keberadaan mereka, seperti tak berkutik.

“Sudah begitu, mereka buka (jualan) jam 12 malam. Padahal aturannya dulu mereka bisa memulai jualan sore hari. Ini tidak. Kami mohon ini ditertibkan gimana caranya,” keluhnya kepada Bupati Hendy dan rombongan.

Mendengar keluhan pedagang itu, Bupati Hendy mengatakan akan segera melakukan penertiban para pedagang yang menempati trotoar dan bahu jalan di sekitar Pasar Tanjung. Pada dasarnya, Pemkab Jember akan mengembalikan fungsi trotoar dan jalan sebagaimana mestinya.

“Totoar dan jalan ya kita kembalikan fungsinya. Trotoar bukan untuk tempat jualan, demikian juga jalan. Semua akan kami tertibkan,” ucapnya.

Untuk menindak lanjuti keluhan itu, Bupati Hendy mengatakan pada tahun ini (2021), pihaknya akan mengadakan kajian mendalam terkait rencana penertiban PKL di trotoar dan bahu jalan sekitar Pasar Tanjung, dengan tetap memberinya ruang untuk berdagang. Sebab, semua harus dipikirkan kelanjutan usahanya, baik pedagang di lantai dua maupun PKL, yang menempati trotoar dan jalan di sekitar pasar Tanjung.

“Kami akan mencari formula terbaik yang bisa menguntungkan semua pihak. Tahun ini kita lakukan kajian dulu, tahun depan baru pelaksanaannya,” pungkasnya. (mmt)

No More Posts Available.

No more pages to load.