Hari Pertama PSBB, Bundaran Waru Arah Surabaya Padat Merayap

oleh -118 Dilihat
oleh
Kepadatan Pengendara Hendak Memasuki Kawasam Bundaran Waru yang Menjadi Salah Satu Dari Tujuh Belas Check Point Selama PSBB

SURABAYA, PETISI.CO –  Di hari pertama penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Surabaya Raya, sejumlah kendaraan tampak memenuhi kawasan Bundaran Waru arah masuk Kota Surabaya.

Selama PSBB berjalan 14 hari kedepan, wilayah ini merupakan salah satu dari tujuh belas check point yang didirikan oleh Pemkot Surabaya.

Terlihat, para petugas yang berjaga tampak sibuk melakukan screening kelengkapan identitas pengendendara baik itu roda dua maupun roda empat, seperti KTP, keperluan apa yang mendasarinya masuk ke Surabaya, sedangkan untuk para pekerja juga harus menyertakan surat keterangan dari perusahaannya.

Apabila ada pengendara non plat L dan W yang tidak memiliki kepentingan mendesak, maka petugas akan langsung mengarahkan mereka untuk putar balik.

Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Surabaya Irvan Wahyudrajad mengatakan, Pemkot bersama aparat gabungan mulai melakukan PSBB di Kota Surabaya dalam rangkah memutus pandemi Covid-19.

“Kita Pemkot Surabaya bersama TNI dan Polri mulai melakukan perwali 16 tahun 2020 tentang pelaksanaan PSBB,” kata Irvan saat ditemui di tengah kesibukannya memantau arus lalu lintas di Bundaran Waru, Selasa (28/4/2020).

Irvan menjelaskan, kepadatan terjadi karena petugas sendiri melakukan screening kepada para pengendara yang hendak masuk Kota Surabaya.

“Para petugas juga memeriksa para pengendara di luar plat L dan W, kita harus cek satu-satu tujuan mereka ke surabaya apa. Itu yang butuh waktu,” jelasnya.

Sementara untuk bagi para pengendara berplat L dan W tetap bisa masuk namun diwajibkan menggunakan masker dan menerapkan peraturan jumlah kapasitas penumpang 50 persen dan bagi pengendaran roda dua tidak boleh berboncengan kecuali memiliki identitas yang sama.

Irvan mengakui, pelaksanaan hari pertama PSBB ini pihaknya telah mengarahkan sekitar puluhan pengendara untuk melakukan putar balik atau tidak boleh masuk Kota Surabaya.

“Puluhan tadi yang kita surah balik, karena tidak keperluan yang mendesak,” pungkasnya.(nan)

No More Posts Available.

No more pages to load.