Melunak, Gubernur Jatim Liburkan SMA/SMK

oleh -86 Dilihat
oleh
Gubernur Khofifah (tengah) memberikan keterangan pers.

SURABAYA, PETISI.CO – Gubernur Jawa Timur (Jatim), Khofifah Indar Parawansa akhirnya melunak. Dengan mempertimbangkan segala aspek, gubernur Khofifah memutuskan untuk meliburkan kegiatan belajar mengajar siswa SMA, SMK, dan PK-LK di Jatim dilaksanakan di rumah.

Keputusan itu diambil, mengacu pada kasus penyebaran Corona Virus Disease 2019 (Covid19) yang terus meningkat dan menimbulkan korban jiwa di Indonesia.

Di Jatim sendiri belum ditemukan satupun warga yang positif corona. Meski belum ada yang positif corona, ada beberapa pasien yang dalam proses pemantauan. Total ada 17 pasien dengan rincian 10 Orang Dalam Pemantauan (ODP) dan 7 orang Pasien Dalam Pengawasan (PDP).

“Terhitung mulai Senin, tanggal 16 hingga 29 Maret 2020, seluruh SMA di Jatim diliburkan,” tegas Khofifah dalam keterangan pers di Gedung Negara Grahadi, Minggu (15/3/2020).

Pihaknya mengambil keputusan bila tugas belajar siswa SMA, SMK, dan Pendidikan Khusus Layanan Khusus (PK-LK) dilaksanakan di rumah mulai terhitung mulai tanggal 16-29 Maret 2020. Dimulai dari besok (Senin, red) melaksanakan tugas belajar siswa dari rumah masing-masing.

“Orang tua terlibat langsung memberikan monitoring dalam proses belajar di rumah yang tetap akan terkoordinasikan oleh sekolah, karena pihak sekolah akan memberi tugas, dan nanti tugas itu akan dilaporkan kepada sekolah masing-masing,” jelasnya.

Namun, keputusan meliburkan SMA, tak berlaku pada Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) yang menggelar Ujian Nasional (UN). Siswa SMK kelas XII yang akan melakukan ujian nasional mulai Senin (16/3/2020) hingga 19 Maret 2020, tetap dilaksanakan sesuai jadwal.

“Kecuali untuk yang ujian, besok akan diadakan ujian nasional SMK, maka ujian tetap berjalan. Kita meminta pihak terkait segera mengkoordinasikan jarak di antara bangku minimal 1 meter,” ucapnya.

Khofifah menekankan kepada kepala cabang dinas pendidikan dan Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) kabupaten/kota se-Jatim untuk memperhatikan beberapa hal, seperti jarak bangku antar siswa.

“Kita juga minta untuk menyiapkan tempat cuci tangan dengan posisi air mengalir. Semua siswa harus termonitor dalam keadaan bersih. Pastikan juga semua ruangan juga bersih saat ujian,” lanjutnya.

Untuk ujian nasional SMA, menurut Khofifah bila sesuai jadwal akan dilangsungkan pada 30 Maret 2020 hingga 2 April 2020. Orang tua murid harus memonitor kegiatan belajar siswa SMA kelas 12 di rumah.

“Untuk SMA kelas 12 yang akan melakukan kegiatan belajar di rumah mulai besok sampai 29 Maret, kembali kami memohon orang tua untuk memonitor kegiatan belajar di rumah dan memaksimalkan waktu untuk persiapan mengikuti ujian nasional SMA,” imbaunya.

Khofifah menambahkan, untuk satuan pendidikan, ia meminta agar menunda pelaksanaan kegiatan pertukaran pelajar (study exchange) baik keluar maupun ke dalam negeri termasuk kegiatan studi tour.

“Sebagai koordinasi yang kami lakukan, keputusan Pemprov Jatim untuk masyarakat Jatim agar terlindungi keamanannya. Masyarakat harus merasa aman di mana mereka berada. Hal-hal yang memungkinkan proses potensi penularan virus ini, harus kita antisipasi secara komperhensif pula,” ujarnya. (bm)

No More Posts Available.

No more pages to load.