Tak Setuju Pemberlakulan PSBB Jilid Tiga, Puluhan Orang Datangi Gedung DPRD Kota Surabaya

oleh -66 Dilihat
oleh
M. Sholeh dan para perwakilan warga yang hendak menyampaikan aspirasinya terhadap penolakan PSBB jilid ke tiga di hadapan Ketua DPRD Kota Surabaya, Adi Sutarwijono.

SURABAYA, PETISI.CO – Sekitar 30 orang mendatangi Gedung DPRD Kota Surabaya yang berada di Jalan Yos Sudarso untuk menyampaikan ketidak setujuannya terhadap penyelenggaraan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) jilid tiga. Kedatangan mereka secara langsung disambut terbuka oleh Ketua DPRD Kota Surabaya, Adi Sutarwijono.

“Jadi ini teman-teman nanti mau menyampaikan unek-uneknya. Bagaimana driver online satu hari belum dapat orderan, tukang becak bisa keluar rumah tapi tidak ada penumpang, ada orang kenak PHK, ada driver online, ada warung yang selama ini merasakan PSBB ini mencekik masyarakat,” kata M. Sholeh selaku Inisiator Warga Tolak PSBB di Gedung DPRD Kota Surabaya kepada wartawan, Rabu (27/5/2020).

Adanya pemberlakuan PSBB jilid tiga ini, dirasakan oleh mereka hanya akan menambah beban penderitaan bagi masyarakat, terutama bagi mereka para pekerja harian.

“Mangkanya kita ingin PSBB ini agar dihentikan dan gagasan presiden yang harus dilakukan adalah new normal,” tegasnya.

Menurutnya, dengan dihentikannya PSBB jilid tiga, kemudian menerapkan new normal dirasa olehnya mampu membantu para warga terutama dalam sektor ekonomi.

“Protokol kesehatan tetap dilakukan, orang bisa beraktivitas, orang boleh mencari uang supaya ekonomi ini segara bangkit,” jelasnya.

Hal senada juga disampaikan oleh Heri Bimantara selaku Perhimpunan Driver Online Indonesia Jawa Timur dihadapan Ketua DPRD Surabaya, Adi Sutarwijono dan para awak media. Ia mengungkapkan, sejak pertama kali diterapkannya PSBB kondisi dari para rekan-rekannya sangat memprihatinkan karena adanya pengurangan dari jumlah orderan yang didapatkan.

“Driver hanya bisa melayani go food atau grab food, dan itu pun jumlahnya sangat terbatas orderannya. Terus untuk teman-teman roda empat ini menangis karena orderan itu hanya 1 atau 2 dalam sehari. Sedangkan mereka punya angsuran, untuk mencukupi kebutuhan keluarga saja gak bisa. Itu keluhan kami,” ungkapnya di Lobby Gedung DPRD Kota Surabaya.

Sementara itu, Ketua DPRD Kota Surabaya, Adi Sutarwijono mengatakan, telah mendengar semua aspirasi yang dirasakan oleh para perwakilan yang hari ini datang ke Kantor DPRD Kota Surabaya.

“Semua element masyarakat datang ke kantor kita (DPRD), saya juga mendengarkan semua aspirasinya,” kata Adi.

Adi juga menuturkan, selama ini pihaknya tidak berdiam diri selama diterapkannya PSBB, terutama di Kota Surabaya dengan melakukan pemantuan melalui rapat via online dengan pihak-pihak terkait.

“DPRD selama ini tidak berdiam diri, kami terus melakukan rapat-rapat dengan pihak-pihak yang terkait melalui virtual. Kami mencarii jalan tengah terkait penyelesaian atas problem yang timbul di masyarakat. Misalnya, ada yang mengeluhkan nasabah terkait cicilan yang diberlakukan pada PSBB ini,” terangnya.

Ia berharap kepada para perwakilan warga yang datang, untuk segera membuat surat yang ditujukan kepada pihaknya. Politisi asal PDIP itu menjamin jika pihaknya akan segera melakukan tindak lanjut terkait surat yang masuk.

“Saya mengharapkan sholeh dan kawan-kawan untuk menulis surat kepada kami. Tindak lanjuti melalui alat kelengkapan DPRD Surabaya. Bisa disemua komisi, tergantung instruksi yang jenengan mau sampaikan, kami sesuaikan dengan tupoksi. kami respon secepatnya dan sebaik-baiknya,” tutupnya. (nan)

No More Posts Available.

No more pages to load.