Polda Jatim Ciduk Oknum Pendeta karena Berusaha Kabur

oleh -124 Dilihat
oleh
Kapolda Jawa Timur Irjen Pol Luki Hermawan, didampingi Dirkrimum Kombes Pol Pitra A. Ratulangie
Perkembangan Kasus Cabul

SURABAYA, PETISI.CO – Setelah ditangkapnya pelaku cabul yang dilakukan oleh LH, oknum pendeta, kini Polda Jatim menyampaikan terkait pengembangan kasus ini.

Kapolda Jawa Timur Irjen Pol Luki Hermawan, didampingi Dirkrimum Kombes Pol Pitra A. Ratulangie mengatakan, kasus asusila tersebut sudah berlangsung sejak korban berusia 10 tahun dan baru terbongkar di usia 26 tahun.

“Pada tanggal 20 Februari 2020 lalu kami menerima laporan tentang adanya kasus tindak asusila, dan setelah melalui proses penyelidikan, pelaku berhasil kita amankan pada Sabtu kemarin tepatnya 7 Maret 2020,” ujarnya.

BACA JUGA :Polda Jatim Tangkap Diduga Pelaku Tindak Pidana Asusila

Saat berstatus menjadi saksi dalam pemeriksaan sebelumnya, pelaku yang seharusnya wajib lapor, malah ada upaya untuk melarikan diri dengan menganti nomer telepon beserta nomer polisi (Nopol) mobilnya.

“Setelah memenuhi panggilan untuk dimintai keterangan oleh penyidik, pelaku diminta Wajib Lapor, namun hal itu tidak dilakukan, malah terindikasi ingin meloloskan diri,” ujarnya.

Akhirnya petugas pun bergerak cepat dan berhasil menangkap pelaku di area Perumahan Pondok Tjandra Waru Kabupaten Sidoarjo.

Hasil pengakuhan sementara dari pelaku, sudah melangsungkan tindak asusila sejak diusia 10 tahun, dengan paksaan dan mewanti-wanti agar aksinya tidak diceritakan ke orang lain.

“Pelaku ini menakut-nakuti kepada korban jika mengatakan keluarganya akan hancur, selain itu juga berpesan untuk tidak menceritakan kepada calon suaminya nanti,” ujarnya.

Mirisnya lagi, aksi tindak asusila yang menimpah muridnya sendiri itu, dilakukan di kompleks gereja yang berlokasi di Jalan Embong Sawo, Surabaya.

“Perbuatan tersebut dilakukan di kamar pelaku dan ruang tamu, tepatnya di lantai 4, bukan ditempat ibadah, melainkan masih satu area di gereja tersebut,” ujarnya.

Saat ini korban mengalami trauma berat, sampai akan hendak mengakhiri hidupnya, dan petugas akan mengirim bantuan psikologis.(inul)

No More Posts Available.

No more pages to load.